Selasa, 19 Oktober 2010

dampak negatif new media terhadap media konvensional

Internet adalah sebuah jaringan dari jaringan-jaringan komputer. Berarti bahwa adanya sebuah sistem yang menggabungkan satu komputer dengan satu komputer server yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan pertemuan di seluruh dunia melalui jaringan ini. Ada tiga masa perkembangan internet, pertama lahirnya World Wide Web (WWW) pada tahun 1990. Program ini memungkinkan adanya sebuah halaman yang terdiri dari hypertext, yaitu sebuah gabungan dari teks, grafik dan komponen navigational tools dalam sebuah dokumen elektronik yang termuat di halaman web. Perkembangan kedua adalah diciptakannya browser yang dinamakan Mosaic pada tahun 1993, sesuatu yang memudahkan kita untuk berselancar di web.Perkembangan yang ketiga adalah search engine, sebuah utilitas yang bisa membaca dan mencari data dan informasi yang dibutuhkan berdasarkan kriteria dari pengguna internet. Search engine yang kita kenal saat ini adalah google dan yahoo!.
Tetapi di samping dari perkembangan yang cukup pesat dari perkembangan internet tersebut , ada pula ternyata dampak dari perkembangan internet itu terhadap media konvensional yang lebih dahulu membuming daripada dampak new media tersebut , kita beri contoh misalnya koran dan majalah itu tidak begitu di perlukan lagi karena yang memang harga nya lebih sedikit mahal , beritanya pun kurang begitu update karena mungkin koran atau majalah pun perlu waktu untuk mencetak dan memproses berita yang di peroleh nya , tetapi beda hal nya dengan internet , orang" pun bisa mengakses dari internet itu hanya sepersekian jam , menit , bhkan detik setelah kejadian yang ada , kita ambil contoh salah 1 web yaitu detik.com , dimana web ini untuk berita sangat update , bandingkan dengan kita membeli koran majalah , atau media konvensional lainnya . pasti sehari bahkan mungkin 2 hari kemudian berita tersebut baru bermunculan di sana , dan juga masih ada alasan dan dampak negatif dari  new media terhadap media konvensional yaitu ,
munculnya model baru berita. Media konvensional seperti televisi, majalah, koran dll menyajikan berita dengan menggunakan pola berpikir jurnalistik tradisional, dimana keputusan atas berita yang layak terbit atau tidak, ada di tangan editor maupun produser. Namun itu tidak berlaku pada berita di New Media seperti Internet, yang menyajikan berita apa adanya secara sangat subjektif tanpa adanya sentuhan dari tangan kedua. Sehingga berita dalam New Media bisa menjadi check and balance dari berita di media konvensional. Berita di internet juga merupakan hasil interpretasi dari subjek pembuat berita yang seringkali memasukkan unsur subjektifitas seperti opini dalam sebuah topik berita, yang terkadang kebenarannya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
tidak adanya gate keepers yang menyaring informasi. Coba bayangkan bila media-media konvensional tidak ada seseorang atau institusi yang bertanggungjawab terhadap arus informasi yang keluar. Bahwa pasti arus informasi akan menjadi liar dan tidak bertanggungjawab. Itulah yang terjadi di dalam internet. Informasi sangat banyak bahkan terlalu banyak hingga setiap informasi menjadi sangat bebas dan tidak jelas maksut dan siapa pengirimnya. Lalu kemudian ketidakadaan gatekeepers berarti tidak ada sensor. Contohnya pada situs www.kaskus.us pada forum klub debat, dimana setiap orang bebas menyuarakan opininya yang seringkali menyerang bahkan menyudutkan ras dan agama tertentu. Kalau sudah seperti ini informasi yang ada bahkan bisa saja menyesatkan karena tidak adanya kontrol. 

Tidak ada komentar: